KONGRES 4 IKATAN ALUMNI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL

Berhimpun dalam perhimpunan Ikatan Alumni untuk jalin silaturahim dan memberikan suara dalam Pemilu Raya Ikatan Alumni UPN Veteran Jakarta.

Silaturahmi Alumni UPNVJ Lintas Jurusan sebagai Pra Kongres

Silaturahmi Alumni UPNVJ Lintas Jurusan di CAFE FIFO yang berlangsung dua kali adalah tonggak digagasnya perhimpunan ikatan alumni yang harus diawali dengan Kongres Alumni UPNVJ.

Keinginan Kuat Memiliki Ikatan Alumni UPNVJ

Dengan keinginan kuat dan upaya intensif untuk berhimpun dalam Ikatan Alumni, maka dimulailah pembukaan Kongres Alumni UPNVJ yang Perdana di Gedung Auditorium Fakultas Kedokteran jam 08.00 tanggal 14 Mei 2011.

Kongres Alumni UPNVJ terlaksana dengan Antusias

Masa-masa aktif dalam lembaga kemahasiswaan seperti terulang dalam bertemunya berbagai pendapat pada saat pembuatan mekanisme lembaga perhimpunan Alumni UPNVJ dalam Kongres yang pertama kali terselenggara.

Rapat-Rapat Kerja Maraton Kepengurusan IKA UPNVJ

Semuanya tidak semudah yang dibayangkan, setelah berjalanya Kongres lalu berjalanlah rapat-rapat kerja pembentukan kepengurusan yang begitu dinamis untuk menggambarkan banyaknya aspirasi yang harus diserap.

Menghadiri Undangan Wisuda, Serah Terima Alumni Baru

Tanggung jawab alumni yang paling terus bertambah tiap tahunya adalah bertambahnya kelulusan alumni baru yang siap memasuki dunia kerja, di sini peran alumni untuk mensupport berbagai informasi kebutuhan kerja diuji.

SPECIAL

Tampilkan postingan dengan label Tokoh Kita. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tokoh Kita. Tampilkan semua postingan

Selasa, 25 Februari 2014

Pejuang Muda Itu Bernama Pak Cik



Berjuang ! Sebuah tindakan yang kita butuhkan untuk mencapai masyarakat yang lebih baik! itulah slogan dari Sayed Junidi Rizaldi dari salah satu blognya sebagai media komunikasinya, untuk menyampaikan apa yang sedang dikerjakannya untuk PERUBAHAAN!.

Terlahir dari keluarga yang sederhana dari ayahnda yang bernama Sayed Abdul Rachman bin Sayed Usman dan ibunda yang bernama Syarifah Rodiah binti Tengku Sayed Umar yang mempunyai jiwa yang luar biasa, dilahirkan di Dumai pada hari Kamis, 19 Desember 1974, bintang Sagitarius, Shio Macan. Menikah dengan Rr. Setyowati dan mempunyai 2 orang anak, anak pertama Sayed Aqbil Ruhullya Muntazhar , yang kedua Syarifah Risya Dara Saqueena.

Sayed Junaidi Rizaldi di UPN Veteran Jakarta masuk pada angkatan 1993 di Akademi Tekhnik Veteran Jakarta (ATEVET), lalu pada tahun yang sama juga masuk ke dalam aktifis jurnalis mahasiswa di Lembaga Penerbitan Majalah (LPM) Aspirasi. Jiwa petualanganya, membawa Sayed yang kemudian akrab dengan panggilan Pak Cik ini menjadi Aktifis Pecinta Alam Wanadri yang terkenal sebagai pencetak mental-mental ulung para anggotanya yang survive dan eksis serta tidak sedikit yang kemudian menjadi Tokoh Nasional. Sangat mungkin ke depannya, Pak Cik semoga juga menjadi salah satu tokoh nasional yang benar-benar mampu membuat PERUBAHAN yang baik dan maju pada masyarakat yang dipimpinya.

Pak Cik juga memiliki jiwa seni, terbukti di debut awalnya sebagai mahasiswa di UPN Veteran Jakarta, bahu membahu dengan cikal bakal pekerja seni lainya di almamater turut membidangi berdirinya Teater Hijau Lima Satu (THLS). Dan ciri dari jiwa seninya, Pak Cik banyak menggubah puisi-puisi yang bernada patriotik sesuai dengan panggilan jiwanya sebagai Agen Perubahan. Inilah yang kemudian mengilhami aktifitasnya sebagai Aktifis Mahasiswa yang berkarakter kuat untuk merancang dan menyusun pergerakan dari satu noktah menjadi bola salju yang kemudian berperan besar bersama gerbong aktifis pergerakan mahasiswa dari UPN Veteran Jakarta mewarnai Gerakan Reformasi 1998.

Keuletanya menjalin hubungan dan menset-up ide pergerakan mahasiswa mulai terlihat di tahun 1996 ketika diskusi-diskusi pergerakan mahasiswa dalam rangka menyikapi perkembangan demokratisasi yang dikuatirkan akan mengalami musibah kehancuran, ketika kekuasaan nasional saat itu sudah dikuasai selama 30 tahun atau 5 Pelita oleh presiden pada saat itu yaitu H. M Suharto. Diskusi-diskusi inspiratif yang membangun pemikiran progresif terus dikembangkan dari diskusi-diskusi di tingkat internal kampus sampai ke luar kampus bahkan ke institusi-institusi pergerakan yang memiliki visi yang sama untuk perubahan yang lebih baik.

Komunikasi dengan lembaga formal kemahasiswaan di kampus pada saat itu yaitu dengan Senat Mahasiswa Perguruan Tinggi (SMPT) terus dijaga dan dikembangkan oleh Pak Cik dalam rangaka menyebarluaskan wawasan pergerakan yang pada akhirnya didedikasikan sebagai motor penggerak perubahan dari almamater UPN Veteran Jakarta tercinta yang berperan besar dalam Reformasi 1998. Bahkan jika ditelaah dengan seksama dengan analisa yang mendalam, bahwa gerbong utama pergerakan mahasiswa secara praktis dan taktis, dalam langkah-langkah yang tartil menuju Pergerakan Reformasi 1998 sebenarnya justru dimulai dari UPN Veteran Jakarta Pondok Labu.

Aktifitas pergerakan Pak Cik di luar kampus pada awal tahun 1997 bersama dengan sahabat karibnya semasa itu yaitu Dodi Ilham (Mahasiswa Fakultas Kedokteran UPN dan Aktifis UKM Karate), awalnya bahu membahu menggalang kekuatan pergerakan di Forum Komunikasi Senat Mahasiswa Jakarta (FKSMJ) di mana keduanya menjadi ikon dan rujukan bagi kawan-kawan pergerakan mahasiswa dari kampus-kampus lain. Sampai pada suatu titik pergerakan FKSMJ dikategorikan membahayakan pemerintah dan kekuasaan pada saat itu sehingga FKSMJ mendapatkan pencekalan dan penangkapan para aktifisnya, karena pada saat yang sama demonstrasi melawan kebijakan-kebijakan pemerintah sudah berkobar masif dari kampus ke kampus. Hingga rumah kontrakan para aktifis pun menjadi sasaran penggeledahan, namun dengan maintain informasi yang solid dari organ pergerakan yang efektif, tidak ada aktifis dari UPN Veteran Jakarta yang tertangkap di sekitar kampus UPN dan dari rumah kontrakan aktifis yang digeledah aparat.

Pada saat FKSMJ dicekal dan para aktifisnya sebagian ditangkap, komunikasi intensif dengan organ pergerakan lain yang pada saat itu dikenal cukup radikal yaitu Forum Kota (FORKOT) tetap terjalin, sehingga di masa fakum FKSMJ akibat pencekalan dan penangkapan, yang mengambil alih peran aksi-aksi di jalanan adalah FORKOT yang mengadakan aksi demonstrasi semakin menggila dengan prinsip yang Non Kooperasi. Pemerintah pada saat itu menilai bahwa justru FKSMJ lah yang relative bisa diajak berunding dan bisa berkomunikasi dengan Fforum Kota, sehingga tindakan pencekalan kemudian direlease dan aktifis FKSMJ yang ditahan mulai dilepaskan.

Pak Cik yang terus menggalang akar rumput pergerakan mahasiswa untuk memprotes aksi kekerasan dari pemerintah terhadap aksi demo mahasiswa terlihat semakin sibuk dengan aktifitas FKSMJ yang mulai menjadi inti pergerakan reformasi nasional. Organ pergerakan di kampus (almamater) ditata dengan sangat rapi, sehingga komunikasi formal pada saat itu dilakukan oleh Ketua Senat Mahasiswa UPN Veteran Jakarta yaitu Sdr. Popon Lingga Geni yang memiliki SDM aktifis-aktifis hebat di Kampus Hijau yang bersama-sama Pak Cik dan team pergerakan mampu mengajak para aktifis senior untuk turun gunung, oleh karena isu sentral sudah sangat memanas di media baik cetak maupun elektronik. Isu meminta presiden H.M Suharto mundur tidak terelakan lagi menjadi bola salju yang terus menggelinding dengan derasnya, dan melibas apa saja yang menghalangi.
Di sisi lain, komunikasi politik dari agen pergerakan mahasiswa dengan penguasa dan tokoh nasional benar-benar sudah sangat intensif dan agresif sebagai bagian dari konstelasi politik nasional dengan jargon Reformasi dan Penurunan Presiden. Bahwa kemudian terjadi pertemuan kesamaan gagasan dengan tokoh-tokoh reformasi, adalah diyakini sebagai hasil baik dari bola salju pergerakan mahasiswa yang intensif dan konsisten mempertemukan pemikiran-pemikiran dan langkah aktual untuk memblow –up isu nasional untuk perubahan yang diinginkan rakyat, dan di situ ada peran besar Pak Cik bersama Popon Lingga Geni dan Dodi Ilham serta organ pergerakan kampus UPN lainya yang peranya juga sangat signifikan.

Sampailah pada kulminasi pergerakan reformasi yaitu Presiden Suharto mengundurkan diri dari jabatan presiden dan digantikan oleh wakilnya yaitu BJ. Habibie, namun tentu pergolakan politik belum mereda, malah semakin memanas. Pergantian kepemimpinan menjadi babak baru penyelesaian berbagai masalah, yang tentu masih membutuhkan dukungan idealisme mahasiswa untuk ikut menyelesaikan berbagai persoalan sebagai agenda yang harus dituntaskan. Ketidak puasan ada di mana-mana oleh karena  posisi birokrasi yang tidak pas ketika Presiden Habibie menjabat dan mengambil berbagai kebijakan yang dinilai tidak pro terhadap rakyat. Pak Cik dengan FKSMJ dan organ pergerakan di kampus-kampus yang mendukungnya terus bergerak, tiada hari tanpa demonstrasi. Namun seiring waktu berjalan, dengan itikad baik dari para tokoh politik nasional yang didukung mahasiswa dan rakyat, berangsur-angsur kondisi stabil setelah representasi suara rakyat masuk dalam pemilu dan juga menghasilkan pemimpin-pemimpin baru yang berusaha mengaktualisasikan penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik dan demokratis.

Betapapun pada saat ini sudah terjadi perbaikan di berbagai kelembagaan pemerintahan dan parlemen bukan semata menjadi buah perjuangan yang harus dinikmati, karena sejatinya perjuangan itu tidak pernah akan berhenti. Maka peran serta dalam rangka kontribusi riil anak bangsa dalam berperan serta membangun bangsanya, Pak Cik mendedikasikan langkah politiknya bergabung dengan Partai HANURA, sebagai kanal aspirasinya dalam intra parlemen. Kepercayaan yang didapat dari masyarakat adalah dengan menghantarkanya sebagai Ketua DPD Partai Hanura dari Propinsi Riau dari tahun 2009. Dan hajat besar yang sedang dibangunnya sekarang ini adalah ikut maju dalam Pencalonan sebagai Gubernur Riau, ini adalah langkah progresif dari perwakilan aktifis pergerakan dan reformasi 98 yang beritikad masuk dalam pemerintahan propinsi yang tentu sudah dilengkapi dengan kesiapan agenda dan ide-ide membangun untuk masyarakat Propinsi Riau. Dan kita sebagai bagian dari Almamater UPN Veteran Jakarta seyogyanya ikut mengapresiasi dan mendorong agar perjuangan Pak Cik selelu menemui titik keberhasilan untuk menggapai keberhasilan yang lainya.

Di beberapa tahun terakhir, Pak Cik juga sudah menyelesaiakn S-2 di Bidang Politik di Universitas Indonesia, semoga ini melengkapi kemampuan intelekturl politiknya dalam rangka mengabdi kepada masyarakat, bangsa dan Negara. Amin Ya Robb al’alamin. (bhd/-red).

Merubah Tradisi Menuju UPN Gemilang


Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta sebagai lembaga pendidikan tinggi harus mampu mencetak generasi muda harapan bangsa dan negara yang memiliki kualitas bersaing dengan kampus-kampus ternama di ibukota dalam mengisi kemerdekaan. namun untuk mewujudkan keinginan ini diperlukan sebuah trobosan untuk menghidupkan kembali fakultas ternama yang pernah mengiringi perjalanan panjang kampus "helm baja".menjaadi prioritas utama Mulyadi Widodo Alumni Fakultas Teknik Perkapalan angkatan 1994 Untuk mewujudkan program itu putra asli Kebumen 17 Juli 1975 ini tidak tinggal diam. melalui motto KURUGITAMA (kumpul, Rukun ,giat taat dan manfaat) ingin Menjadikan Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta menjadi universitas yang terkemuka di tingkat Nasional dan internasional.

Namun untuk mewujudnyatakan impian ini tidaklah mudah. Pria yang akrab di sapa Pak Mul ini mengaku miris dengan keberadaan UPNVJ yang tergerus jaman terbukti dengan dibekukannya beberapa jurusan terkemuka yang menjadi perintis dalam sejarah keberadaan UPN Veteran Jakarta yang kini tinggal nama. "di UPN, jurusan Maritim atau teknik Perkapalan , tekstil, atevet atau akademi teknik veteran merupakan jurusan Tua dan Perintis UPNVj" ujar bapak dengan dua orang putra ini.

Ia menanggapi keberadaan Fakultas Teknik perkapalan yang pernah menjadi "rumahnya" ini menyusut pelan. Saat awal lingkungan akademisi yang mengandrungi Kapal ini berada dalam naungan Fakultas, namun seiring perjalanan waktu Fakultas teknik Perkapalan berubah wujud menjadi jurusan perkapalan yang saat ini hilang tinggal nama akibat menurunnya animo mahasiswa baru untuk mengikuti jejak pendahulunya. "jurusan ini kemudian diperkecil kelembagaannya dari fakultas menjadi hanya jurusan dikarenakan alasan animo mahasiswa baru sedikit dan karakter mahasiswa pada masa lampau yang dianggap terlalu Keras," tandas pak Mul.

Menurut Dia Kenyataan ini sangat disayangkan ketika dunia kerja sangat membutuhkan banyak lulusan teknik perkapalan seperti dirinya.namun dengan dibekukanya fakultas ini tidak ada lagi lulusan fakultas teknik perkapalan UPNVJ yang berkualitas yang dibutuhkan dan dicari-cari perusahaan."kenyataannya saat ini saya adalah pengguna langsung lulusan teknik perkapalan , dan karena jumlah kelulusannya dari UPNVJ sedikit maka peluang ini juga diambil oleh alumni-alumni dari perkapalan universitas lain" tegasnya. Pria dengan perawakan tegas ini bekerja di PT Tomo & Son sebagai Jakarta Oprasional Manager dan manager Of natural Resorce Departemen.Beliau menjelaskan sebagaian besar karyawan di perusahaan tempat beliau bekarja saat ini merupakan alumni UPN Veteran Jakarta. "jumlah tenaga teknis perkapalan di kantor kami bekerja saat ini 63 0rang dari 90 jumlah tenaga kerja.ke -63 orang tersebut alumni UPNVJ sedangakan 19 orang lainya dari universitas tekemuka di indonesia" jelasnya.

selain itu dirinya menambahkan setidaknya alumni UPN Veteran Jakarta berbangga hati kepercayaan terbesar di berikan seluas-luasnya kepada kita untuk mengelola perusahaan, beliau menambahkan "sebagian besar alumni Teknik perkapalan menjadi pengelola dalam perusahaan".

kedepannya pak Mul berharap agar alumni dapat memeperhatikan kualitas lulusan UPN Veteran Jakarta kedepan agar tidak kalah bersaing dengan universitas lain, "jadi harus dilakukan review menyeluruh terhadap cara dan pola pembelajarannya"ujar pak Mul.selain itu dirinya meminta agar kelangsungan jurusan teknik perkapalan tetap dipertahankan.

Fokus Berkarir Dengan Kerja Nyata Dan Profesional


Sosok pria bertubuh langsing ini tidak asing lagi bagi kalangan kampus UPN veteran di era tahun 1994, beliau pernah menjabat sebagai ketua senat universitas pada tahun 1997, mengawali karir sebagai ketua senat ekonomi pada tahun 1996, Popon lingga geni nama beliau, lebih akrab di panggil dengan Popon.

Popon merupakan salah satu alumni upn veteran jakarta yang meniti karir di bidang yang agak berseberangan dengan jurusan selama beliau kuliah dulu yaitu fakultas ekonomi mengambil jurusan manajemen. saat ini beliau salah satu pimpinan di perusahaan konsultant politik dan survey.

Mengawali karir sebagai tenaga survey politik pada PT. LSI (Lembaga Survey Indonesia), kemudian menjadi supervisor pada perusahaan survey PT. Lingkaran Survey Indonesia, dan akhirnya sejak tahun 2008 mendirikan perusahaan sejenis bernama PT. Jaringan Suara Indonesia dan menjabat sebagai Direktur Strategik dan program pemenangan.

saat ini pria kelahiran depok, 30 april 1976 ini sudah di karuniai dua orang putra-putri, bernama muhammad Ringga Rizky adha buana dan alisha lovita lingga maharani buah pernikahan dengan salah seorang alumnus upn Veteran Jakarta juga yang bernama Rachmawati yuslina.