KONGRES 4 IKATAN ALUMNI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL

Berhimpun dalam perhimpunan Ikatan Alumni untuk jalin silaturahim dan memberikan suara dalam Pemilu Raya Ikatan Alumni UPN Veteran Jakarta.

Silaturahmi Alumni UPNVJ Lintas Jurusan sebagai Pra Kongres

Silaturahmi Alumni UPNVJ Lintas Jurusan di CAFE FIFO yang berlangsung dua kali adalah tonggak digagasnya perhimpunan ikatan alumni yang harus diawali dengan Kongres Alumni UPNVJ.

Keinginan Kuat Memiliki Ikatan Alumni UPNVJ

Dengan keinginan kuat dan upaya intensif untuk berhimpun dalam Ikatan Alumni, maka dimulailah pembukaan Kongres Alumni UPNVJ yang Perdana di Gedung Auditorium Fakultas Kedokteran jam 08.00 tanggal 14 Mei 2011.

Kongres Alumni UPNVJ terlaksana dengan Antusias

Masa-masa aktif dalam lembaga kemahasiswaan seperti terulang dalam bertemunya berbagai pendapat pada saat pembuatan mekanisme lembaga perhimpunan Alumni UPNVJ dalam Kongres yang pertama kali terselenggara.

Rapat-Rapat Kerja Maraton Kepengurusan IKA UPNVJ

Semuanya tidak semudah yang dibayangkan, setelah berjalanya Kongres lalu berjalanlah rapat-rapat kerja pembentukan kepengurusan yang begitu dinamis untuk menggambarkan banyaknya aspirasi yang harus diserap.

Menghadiri Undangan Wisuda, Serah Terima Alumni Baru

Tanggung jawab alumni yang paling terus bertambah tiap tahunya adalah bertambahnya kelulusan alumni baru yang siap memasuki dunia kerja, di sini peran alumni untuk mensupport berbagai informasi kebutuhan kerja diuji.

SPECIAL

Rabu, 17 Desember 2014

INFO PENERIMAAN MAHASISWA BARU UPNVJ 2015

Untuk Keluarga Besar Ikatan Alumni UPN Veteran Jakarta yang bermaksud untuk menyekolahkan anak, kerabat dan handaitolan di Kampus UPN Veteran Jakarta, dapat membaca info lengkap dari file PDF berikut ini.

Senin, 26 Mei 2014

PELANTIKAN MPM DAN BEM UPN “VETERAN” JAKARTA 2014 DAN SEJARAHNYA


Senin, 11 Mei 2014 bertempat di Ruang Rapat Rektorat Gd. Jend Sudirman Lt. II UPN “Veteran” Jakarta diadakan Pelantikan dan Serah Terima Jabatan Ketua MPM (Majelis Permusyawaratan Mahasiswa) dari Gampang Tegar kepada Oktariyanti Mustika dan Serah terima Jabatan Ketua BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) UPNVJ dari Moch. Ilham kepada Tri Wijaya Sakti. Pada pukul 09.00 WIB acara dibuka dengan menyanyikan  lagu Mars Bela Negara dengan dihadiri oleh Rektor UPNVJ Dr. Koesnadi Kardi, M.Sc, RCDS, Ketua BPH, para Wakil Rektor, para Dekan, Dir. PPs dan para Undangan lainnya.

Dalam sambutannya Rektor menyampaikan ucapan terima kasih kepada pejabat lama atas peran sertanya sebagai ketua serta pengurus MPM dan BEM di UPNVJ. Tak lupa pula Rektor menyampaikan agar tetap mengaplikasikan Wawasan Kebangsaan, sikap leadership, dan berjiwa enterpreunership. Kepada pejabat MPM dan BEM yang baru Rektor berharap agar bersikap informatif yang bisa mempengaruhi (meng-influence) mahasiswa/i dan bisa bekerja sesuai dengan tugas dan kewajibannya di UPNVJ.

Acara berlangsung khidmat dan ditutup dengan penyematan pin kepada Ketua MPM dan BEM yang baru serta penyerahan piagam penghargaan kepada pejabat lama.

SEJARAH TERBENTUKNYA MPM DAN BEM DI UPNVJ

Bermula dari kebijakan BAKOR atau Badan Koordinasi untuk mengkondusifkan aktifitas kehidupan kampus akibat darikebijakan politik pemerintahan yang masih di jaman itu berimbas pada proses menggeliat kembalinya dinamisasi kehidupan kampus, maka upaya kaderisasi aktifis kampus untuk mengembalikan kepedulian pada bidang-bidang sosial dan politik mulailah mendapat perhatian lagi dari mahasiswa, termasuk juga di UPNVJ.

DIKTI kemudian membuat kebijakan baru lagi yaitu dengan membentuk SMPT atau Senat Mahasiswa Perguruan Tinggi sebagai keupayaan terhadap canangan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Di UPNVJ pada sekitar tahun 1994  SMPT diketuai oleh Yadi Maryadi, Tahun 1995 oleh Ghozali dan tahun 1996 oleh Rahadian Yuliusman. Pada saat itu sudah mulai tercipta iklim yang kondusif untuk aktifis mahasiswa melakukan upaya mengaplikasikan kebebasan organisasinya dengan Rektor pada saat itu adalah Prof. Sambas Wirakusumah, meskipun dalam hal ini rektor sendiri adalah kakak dari Edi Sudrajat, Menteri Pertahanan pada saat itu.

Pada Periode Rahadian Yuliusman inilah diinisiasi terselenggaranya MBM atau Musyawarah Besar Mahasiswa UPNVJ yang Pertama. Pada saat  tersebut ditengarai sudah mulai mengkristalnya akatifis mahasiswa untuk mengenyam kebebasan organisasi kampus seluas-luasnya. Ketika format SMPT masih berjalan maka MBM-1 yang berlangsung di Vila Cimacan Cisarua ini menghasilkan rumusan STUDENT GOVERMENT sebagai bagian yang tak terpisahkan pada STUDENT MOVEMENT di periode-periode berikutnya.

Student government yang dirumuskan pada saat itu adalah terbentuknya mekanisme Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), dalam hal ini BEM ada di tingkatan Universitas (BEMU), di tingkatan Fakultas (BEMF) dan ditingkatkan HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan) dimana kesemuanya itu adalah Badan Eksekutif atau Eksekutor di masing-masing tingkatan untuk mendinamisasi pemerintahan mahasiswa di organi kemahasiswaan di kampus UPNVJ.

MPM sendiri memposisikan sebagai majelis rendah dan majelis tinggi dalam merepresentasi perwakilan mahasiswa untuk memberikan masukan-masukan program dan kebijakan kepada BEMU dan untuk mengevaluasi kinerja BEMU dan muara akhir dari pertanggunjawaban BEMU.

Sampai akhirnya masuk dalam kepengurusan BEM UPNVJ periode 1997 dijabat oleh Popon Lingga Geni dimana pergerakan mahasiswa sudah mulai mengkristal dengan sering dilaksanakanya MIMBAR BEBAS di kampus-kampus di Indonesia dan juga dengan kampus UPNVJ aktifitas MIMBAR BEBAS dari hari ke hari mulai menggeliat dan intensif saja. Isu utama pada saat itu adalah lamanya Presiden Suharto berkuasa sebagai isu utama demokrasi, isu pelanggaran HAM, isu kemiskinan, isu inflasi ekonomi dan lain sebagainya yang pada prinsipnya sangat terlihat dinamisasi kehidupan kampus dengan otonomi kehidupan kampus yang kental.

MPM dan BEM menjadi motor infrastruktur kehidupan kampus untuk menopang PERGERAKAN MAHASISWA 1998 yang sangat tinggi progresifitasnya. Kampus-kampus yang siap dengan student movement pasti dilatarvelakangi oleh mekanisme organisasi kampus yang bercirikan student government, dan dalam hal ini BEM dan MPM UPNVJ sebagai yang paling siap dibandingkan dengan kampus-kampus swasta lainya, kegiatan divisi eksternal BEM sebagai yang ikut mempelopori Pergerakan Mahasiswa 1998, di situ ada nama Popon Lingga Geni dan Sayed Junaidi Rizaldi yang menjadi motor FKSMJ atau Forum Komunikasi Mahasiswa Jakarta yang bahu membahu membuat forum yang lebih besar lagi secara nasional.

Dari sedikit paparan yang penulis sampaikan sebagai bagian dari pemrakarsa MBM-1 yang kemudian melahirkan student government dengan lahirnya mekanisme MPM dan BEM, ingin disampaikan kepada mahasiswa yang sekarang masih aktif dalam organisasi kemahasiswaan yang sekarang disebut ORMAWA di UPNVJ bahwa baik mekanisme MPM maupun BEM adalah mekanisme yang MURNI LAHIR dari mahasiswa di zamannya, bukan mekanisme atas bentukan rektorat ataupun pihak universitas.

Artinya, kemampuan dan kreatifitas haruslah ditumbuh suburkan untuk mencetak mahasiswa yang tidak hanya memiliki kemampuan akademis namun memiliki juga kemampuan organisasi yang handal dan independent. Semangat inilah yang ditengarai mulai menghilang di kalangan mahasiswa yang sudah dihinggapi pada sifat hedonis dan masa bodoh terhadap perkembangan lingkungan masyarakat di berbagai bidang haik itu ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya serta pertahanan dan keamanan.

Jika anggota Ormawa kampus UPNVJ membaca ini, maka mulailah banyak keinginan untuk belajar dari apa saja yang bisa membuat daya nalar yang kritis dan berempati pada proses-proses kehidupan berbangsa dan bernegara yang harus mendapatkan perhatian di luar proses akademis yang sudah memiliki standar sistematika yang baku. Para senior pergerakan mahasiswa akan sangat senang menyampaikan dan berbagi pengalaman yang mencerahkan untuk bersama-sama membangun kesadaran betapa hal-hal yang multi dimensi da kehidupan bangsa dan negara ini masih membutuhkan sentuhan-sentuhan kemurnian pendapat dan pikiran dalam bentuk peran serta idealisme mahasiswa.

Jika para senior pergerakan membaca tulisan ini juga semoga tergugah dari nyamanya zona yang sekarang sudah menghampiri para senior semua yang relatif melupakan adanya kewajiban untuk berbagi ilimu dan pengalaman kepada adik-adik kita di kampus meskipun pada saatnya nanti hanya terbungkus dalam acara ramah-tamah yang dapat menjadi pintu pembuka dialog dengan mereka yang sedang aktif dalam lembaga kemahasiswaan di UPNVJ. Amin.

(BHD/red)

Senin, 12 Mei 2014

POPON LINGGA GENI TERPILIH MENJADI KETUA IKA UPNVJ 2014-2017


Popon Lingga Geni, sosok yang sudah tidak asing lagi di kalangan alumni UPNVJ dalam kiprah peranya pada student movement tahun 1998 di mana pada saat itu yang bersangkutan duduk sebagai Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa hasil dari Musyawarah Besar Mahasiswa (MBM) yang Pertama yang membangun tonggak progresifitas pergerakan mahasiswa UPNVJ, yang dibangun mulai tahun1996 dengan kaderisasi pimpinan-pimpinan lembaga kemahasiswaan di UPNVJ secara preogresif.

Pada periode kepengurusan IKA UPNVJ 2011-2014 Popon Linga Geni yang keseharianya aktif bekerja sebagai Direktur di Jaringan Suara Indonesia (JSI) ini duduk sebagai Staff Ahli di IKA UPNVJ, yang peranya signifikan dalam bersama-sama membangun Ikatan Alumni UPNVJ dari kongres yang pertama bersama Mulyadi Widodo sebagai ketua terpilih di perionde 2011-2014. Kepahamanya atas kebutuhan IKA UPNVJ dalam perspektif managerial ke depan atas upaya dukunganya terhadap kepengurusan IKA sebelumnya, menjadi tidak meragukan lagi untuk seluruh Ikatan Alumni Fakultas dan Jurusan memilihnya secara aklamasi sebagai ketua IKA UPNVJ periode 2014-2017.


Seperti kita ketahui bahwa Kongres Ikatan Alumni UPNVJ yang dimulai dari pukul 15.00 hari Sabtu 10 Mei 2014 ini mengagendakan berbagai materi untuk dibahas yaitu di antaranya materi Tata Tertib Kongres yang cukup alot untuk disyahkan sampai masalah kuorum terpecahkan dengan rekomendasi ikatan alumni jurusan yang aktif sebanyak 13 ikatan alumni jurusan dari 14 ikatan alumni jurusan yang aktif hadir dalam kongres. Ciri dinamisasi sangat terlihat dari interupsi dan penyampaian pendapat yang lugas dan toleran, serta pemecahan masalah yang subtantif dan sistematis. Beberapa kali lobi-lobi dilakukan untuk memutuskan Tata Tertib Sidang.

Duduk pada podium sidang terdepan adalah Steering Comittee (SC) yang terdiri dari Bambang Heda (Koordinator), dengan Anggota SC antar lain Agung Priyambudi, Deni Lesmana, Popon Lingga Geni, Yoosca Sakanti Dewi, Himawan Syaputra, Setia Gunawan, Agus Hermanto, Komar dan Tomy Patria dengan jumlah 9 yang hadir dari 11 anggota SC. Dalam hal ini SC yang tidak hadir adalah Boy Priyambodo dan Reza Pahlevi oleh karena berhalangan karena pekerjaan.


Sebelum pembahasan Tata Tertib Sidang, di hadapan 11 delegasi ikatan alumni jurusan dari 14 ikatan alumni jurusan yang aktif, dilakukan LPJ Dewan Pengurus IKA UPNVJ periode 2011-2014. Mulyadi Widodo sebagai ketua menyampaikan paparan pertanggungjawaban dengan lugas dan jelas memaparkan berbagai capaian dan yang belum tercapai dari kepengurusan pada periodenya. Pimpinan sidang yang dipimpin langsung oleh Koordinator SC Bambang Heda yang aktif bekerja di ICDL Indonesia ini mengakomodir 2 sesi pertanyaan dengan masing masing 3 pertanyaan untuk membahas laporan pertanggungjawaban tersebut. Berbagai dukungan apresiatif dan masukan terhadap program-program IKA UPNVJ tersampaikan melalui sesi pertanyaan yang terjadi sangat interaktif dan dinamis. Walhasil sidang memutuskan untuk MENERIMA laporan pertanggungjawaban Dewan Pengurus Ikatan Alumni UPNVJ periode 2011-2014, sampai pada keputusan kepada Ketua Dewan Pengurus dinyatakan DEMISIONER.

Pembahasan Tata tertib Sidang yang dipimpin langsung oleh pimpinan sidang Deni Lesmana yang keseharianya aktif sebagai Direktur Utama di Jaringan Nusantara (Jarinusa), memakan waktu lebih dari 3 jam yang dimulai dari jam 20.00 sampai dengan jam 23.00 lebih menghasilkan kesepakatan pemilik hak suara adalah delegasi 14 ikatan alumni aktif dimana yang hadir sejumlah 13 ikatan alumni aktif. Baru setelahnya dilakukan pembahasan Materi Anggaran Dasar dengan rekomendasi perubahan yang sudah terlebih dahulu dibahas dalam Pra Kongres Ikatan Alumni UPNVJ yang sudah terlaksana terlebih dahulu pada tanggal 3-4 Mei 2014 di wisma TNI Angkatan Udara di Cisarua Bogor. Menitikberatkan pada rekomendasi tersebut, maka pembahasan berjalan lancar dan mengalami sedikit pembahasan panjang pada pasal Anggota Alumni dan periode kepengurusan Dewan Pengurus IKA UPNVJ yang disepakati tetap pada 3 tahun.


Pembahasan selanjutnya adalah GBHP atau Garis Besar Haluan Program Ikatan Alumni dengan rekomendasi perubahan pada pokok bahasan Arah dan Strategi yang merekomendasikan perubahan dia Strategi jangka Pendek. Bahwa strategi jangka pendek lebih mengedepankan pada aspek pembangunan sistim infrastruktur ikatan alumni dengan target capaian pragmatis yang berhasil diurai oleh dewan pengurus periode sebelumnya dalam matrix program yang secara sistematis tergambar dengan jelas aktualisasi sasaranya, sehingga direkomendasikan untuk masuk ke dalam sasaran strategi jangka pendek. Pokok pembangunan database alumni dan pengaktifan ikatan alumni di daerah-daerah di seluruh Indonesia di antaranya mengemuka seiring dengan masukan dari peserta sidang tentang preview yang harus dibangun dalam jangka pendek program ikatan alumni.

Dalam pembahasan materi GBHP, dipimpin oleh Komar sebagai pimpinan sidang yang keseharianya aktif sebagai Manager Regional Asia di Med Jhonson ini merekomendasikan bahwa sasaran strategi jangka pendek secara redaksional direkomendasikan kepada Dewan Pengurus terpilih untuk menyusunya. Hal-hal pada poin-poin strategi jangka pendek tersebut antara lain sebagai berikut :

a. Membangun dan mengembangkan sistem informasi alumni sebagai bentuk profile ikatan alumni dalam angka. (tambahan)
b. Membangun Database alumni yang bisa diakses datanya setiap saat oleh alumni.
c. Memfasilitasi pembentukan Ikatan Alumni Jurusan. (usulan)
d. Membangun jaringan alumni di daerah-daerah di seluruh Indonesia. (tambahan)
e. Penguatan lembaga Ikatan Alumni dan kaderisasi kepengurusan. (tambahan)
f. Perencanaan keuangan lembaga melalui pendirian Badan Usaha dan atau sejenisnya. (tambahan)
g. Prespektif program ikatan alumni dalam menjembatani dan atau menciptakan lapangan pekerjaan. (tambahan)
h. Mengoptimalisasikan kesekretariatan IKA dengan recruitment alumni sebagai officers.
i. Membangun citra positif IKA-UPNVJ di seluruh lapisan masyarakat dalam pengertian luas maupun terbatas.
j. Membangun kemitraan dan melakukan mediasi dengan sivitas akademika UPN “Veteran” Jakarta, kerjasama strategis dengan lembaga pemerintah, swasta nasional, dan internasional baik formal maupun informal agar pelaksanaan program dapat berjalan secara terpadu.
k. Meningkatkan partisipasi dan sikap proaktif dalam menyikapi fenomena yang berkembang di masyarakat.

Sampai setelah GBHP disepakati untuk ditutup pembahasanya dan direkomendasikan pada poin sasaran strategi jangka pendek, maka masuklah pada agenda pembahasan Mekanisme Pemilihan yang masih dipimpin oleh Komar sebagai Pimpinan Sidang, yang menghasilkan Kopisi Pemilu yang terdiri dari Tomy Patria Edwardi yang berkarir di PNS di salah satu Kecamatan di Tangerang Selatan yang sedang berencana maju sebagai Calon Wali Kota Tangerang Selatan. 2 anggota yang lainya adalah Zulhar Mochdar dan Edward keduanya profesional di bidang Organizer dan Marine Survey.

Bahwa beberapa hari sebelumnya santer diberitakan akan ada 3 calon yang akan mengisi bursa, diantaranya Mutiara Hanum seorang Kombes yang aktif di kepolisian dan Kolonel Agus yang aktif di Angkatan Darat. Namun sampai dengan Komisi pemilihan berjalan hanya ada 1 nama yang masuk mengisi formulir pendaftaran Calon Ketua yaitu Popon Lingga Geni. Pada akhirnya ke-13 Delegasi dari 14 Ikatan Alumni yang aktif di UPNVJ, keseluruhanya memilih secara aklamasi kepada Popon Lingga Geni sebagai Ketua Terpilih periode 2014-2017. Sangat layak untuk disyukuri bahwa setidaknya rantai bangunan IKA UPNVJ akan link match dengan periode kepengurusan sebelumnya yang diketuai oleh Mulyadi Widodo sebagai yang bersama-sama menggawangi lahirnya Ikatan Alumni melalui kongres yang formal dan dinamis.

Untuk selanjutnya Popon Lingga Geni sebagai ketua Umum Dewan Pengurus IKA UPNVJ menunjuk Suparwo Abdullah seorang entepreanur di berbagai bidang untuk mendampinginya sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjend) IKA UPNVJ. Hal yang kembali berulang adalah bahwa Popon Linga Geni kebetulan dari angkatan 1994 sama seperti dengan Mulyadi Widodo, dan Suparwo Abdullah adalah angkatan 1993 sama seperti Setia Gunawan juga berasal dari angkatan 1993. Setia Gunawan sekarang diketahui aktif sebagai Pemimpin redaksi di Majalah Celular ternama yang buku-buku panduan pengenalan produk celularnya bisa dengan mudah didapatkan di toko-toko buku ternama.

Dengan terpilihnya Popon Lingga Geni sebagai Ketua Umum Ikatan Alumni UPNVJ dan Suparwo Abdullah yang mendampinginya sebagai Sekjen IKA UPNVJ, maka periode kepengurusan 2014-2017 resmi berjalan SELAMAT dan SUKSES. Dan dengan mengucapkan Syukur walhamdulillah, Kordinator SC menutup secara resmi Kongres Ikatan Alumni UPNVJ dengan mengucapkan Hadza Wallah Yar 'Ana Wayagh Fadzna, Walhamdulillahirobbil'alamin.

(BHD-red).

SAMBUTAN REKTOR DALAM KONGRES IKATAN ALUMNI UPNVJ


Rektor UPN Veteran Jakarta berkenan hadir dalam  memberikan dukungan dan sambutan atas dilaksanakanya Kongres Ikatan ALumni UPNVJ ke-2, berlangsung di Buperta Cibubur pada tanggal 10-11 Mei 2014. Mobil rektor memasuki halaman lobi gedung pertemuan Cut Nyak Dien saat kongres belum dimulai sekitar jam 11 siang hari sabtu 10 Mei 2014, disambut langsung oleh Ketua Umum Ika Sdr. Mulyadi widodo yang akan segera mengakhiri jabatanya di periode 2011-2014 ini.

Berhubung Kongres belum dimulai oleh karena masih menunggu peserta kongres yang sebagian besar masih dalam perjalanan, maka dilakukanlah ramah tamah dengan panitia pelaksana dan pengurus IKA UPNVJ. Keakraban yang tercipta atas perhatian besar Rektor terhadap Ikatan Alumni UPNVJ berlanjut pada makan siang bersama di Wisma Ken Dedes sambil dilakukan diskusi interaktif tentang berbagai hal baik tentang topik kampus maupun di luar kampus. Topik tentang politik yang sedang menghangat juga tidak terlepas dari diskusi interaktif secara informal tersebut.

Setelah rektor acara makan siang bersama dan diskusi interaktif dengan alumni, Rektor menunaikan Shollat Dzuhur yang dilanjutkan dengan acara resmi sambutan pelaksanaan kongres ikatan alumnni UPNVJ di gedung serba guna Cut Nyak Dien, dimana sudah terpasang rapi sekitar 150 tempat duduk dengan podium kongres dan back drop besar pelaksanaan kongres. Pada saat itu peserta kongres yang sudah hadir menempati tempat duduk kongres untuk mendengarkan sambutan rektor dengan penuh perhatian dan semangat.

Rektor memberikan sambutan bahwa pada tahun 2014 ini juga status kenegerian UPNVJ sudah akan terealisasi dengan sudah diserahkanya aset bergerak dan aset tidak bergerak ke Dikti. kekurangan persyaratan yang lain adalah UPNVJ harus menyediakan lahan seluas 25 Ha lagi untuk area pembangunan kampus yang baru sebagai sarana kegiatan belajar dan mengajar civitas akademika UPNVJ. Dalam hal penyediaan lahan tanah, UPN Veteran Jakarta lah yang masih harus paling luas penyediaan penambahan lahan tanahnya dibandingkan dengan UPN Veteran Yogyakarta dan UPN Veteran Jawa Timur yang sama-sama akan berubah menjadi negeri yang sudah berproses dari tahun 2010 silam.

Disebutkan oleh rektor bahwa kita semua layak untuk bersyukur karena 25 Ha lahan yang dimaksud sudah sedang dalam proses pembebasan yang letaknya sekitar 6 KM dari kampus UHAN - Universitas Pertahanan di Sentul Bogor, namun belum disebutkan pasti di mana tempat lahan yang dimaksud. Rektor juga menyebutkan bahwa dari ketiga UPN, UPNVJ memiliki dana kas yang paling besar dari ketiganya untuk mampu membeli lahan 25 Ha tersebut, sehingga atas akan selesainya pembelian tanah 25 Ha tersebut dipastikan proses kenegerian UPNVJ akan tuntas pada tahun ini juga.

Disampaikan juga bahwa tarik menarik kepentingan antara yayasan pengelola UPNVJ selama ini dalam proses kenegerian UPNVJ menjadi hal yang wajar, namun bahwa keberpihakan akan mutu dan kualitas pendidikan dari setatusnya menjadi negeri adalah hal yang menjadi seseyogyaan untuk membangun universitas yang lebih berkualitas. Tarik menarik tentang SDM yang statusnya akan berubah menjadi pegawai negeri juga tidak kalah pentingnya. namun bahwa dominasi faktor usia menjadi kendala tentang perubahan status karyawan sehingga tidak semua dapat menjadi PNS, walhasil UPNVJ masih harus menanggung biaya gaji karyawan yang statusnya masih sebagai pegawai swasta nantinya.

Rektor mengajak bekerja sama dengan Alumni untuk sama-sama menggunakan lahan 25 Ha tersebut sebelum dibangun untuk berbagai kegiatan yang menghasilkan seperti kegiatan agro bisnis, outbond dan lain-lain, sehingga lahan tetap menjadi lahan yang produktif sebelum dibangun gedung perkuliahan sebagai bagian dari prasyarat kenegerian.

Menyikapi peningkatan kualitas pendidikan dalam rangka menjelang kenegerian, di Fakultas Ekonomi sudah sedang dalam proses penggantian Dekan Fakultas Ekonomi, dimana dari 3 calon Dekan 2 di antaranya adalah lulusan Amerika yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas universitas di fakultas Ekonomi, demikian juga hal yang mendesak segera dilakukan adalah penggantian Dekan Fakultas Teknik, dimana yang seperti alumni ketahui bahwa proses pengaktifan jurusan Tekstil dan upaya alumni untuk berperan serta dalam peningkatan kualitaslulusan sarjana teknik tidak mendapatkan dukungan penuh dari Dekan Fakultas Teknik.

Seminar-seminar tingak nasional dan internasional akan digelar juga oleh pihak civitas akademika UPNVJ yang melibatkan CNSS - Center For National Securities Studies yaitu sebuah lembaga Thing Tank tentang keamanan negara yang selama ini masih berkutat di TNI AU saja yang seyogyanya menjadi lembaga think Tang di TNI secara keseluruhan. Seminar yang lebih dekat akan dilaksanakan akan dihadiri Jenderal purnawirawan Luhut Panjaitan untuk menguatakan wawasan kebangsaan pada generasi terdidik di universitas.

Penyampaian program 3 in 1 yang berisi  Wawasan Kebangsaan, Entepreanurship dan Leadership juga disampaikan berulang dalam rangka meningkatkan kualitas lulusan universitas yang punya poin penting pada pembangunan CHARACTER yang tidak hanya menekankan pada faktor keturunan atau warisan, di mana unsur 'pengaruh' juga akan menjadi poin penting untuk membangun karakter generasi yang memiliki kualitas tinggi dalam pandangan membangun masyarakat, bangsa dan negara tercinta sehingga negara kita tidak menjadi pengimport kebutuhan keseharian di tengah-tengah melimpahnya SDA yang selama ini hampir semuanya dikelola oleh pihak asing, apatah lagi menjelang perdagangan bebas Asean yang akan diberlakukan di tahun 2015 mendatang.

Mengantisipasi perkelahian antar mahasiswa di kampus, rektor membuat kunci aturan yang menjadi rule sistm yang kondusif untuk mencegah perkelahian mahasiswa, yaitu punshment yang tegas berupa PENGELUARAN langsung terhadap mahasiswa yang: memicu Perkelahian, Mencuru dan Narkoba. Hal ini menjadi rujukan bagi universitas-universitas lain yang selama ini mengenal UPNVJ sering terjadi perkelahian namun 3 tahun belakangan ini justru tidak ada perkelahian mahasiswa, hal yang pantas untuk diapresiasi tentunya.

Dalam sambutan terakhirnya rektor menyebutkan bahwa mahasiswa terbanyak sekarang ini didominasi oleh FIKES atau Fakultas Ilmu Kesehatan, rupanya pemikiran sederhana akan serapan kebutuhan dalam lapangan pekerjaan sangat diminati oleh para orang tua yang menghendaki anaknya lebih cepat mendapatkan pekerjaan dengan kuliah di jurusan FIKES, bahkan sebelum lulus pun permintaan pekerjaan sudah banyak terjadi terhadap mahasiswa aktif.

Selamat dan Sukses menjalankan Kongres Ikatan Alumni UPNVJ.

(BHD-red).


Selasa, 29 April 2014

DIBUKA PENDAFTARAN KETUA DAN SEKJEN IKATAN ALUMNI UPNVJ

FORMULIR :
PENDAFTARAN CALON KETUA DAN SEKJEN IKATAN ALUMNI UPNVJ
https://docs.google.com/forms/d/1Qq_Yz_PQuzBCeHop7r8gQESbzDLUvVm3kV3uQkbHkA4/viewform 
Silahkan untuk mengisi formulir dan mengirimkanya secara ONLINE ke google Docs kami.
Terima Kasih.

Senin, 28 April 2014

CNSS - CENTER FOR NATIONAL SECURITY STUDIES: "UNITY OF COMMAND"

 Oleh Koesnadi Kardi M.Sc, RCDS* 
Dalam rangkaian memperingati Hari Ulang Tahun ke-66 TNI AU, tepatnya pada 9 April 2012, APCI (Air Power Centre of Indonesia) bersama-sama dengan PPAU (Persatuan Purnawirawan Angkatan Udara) dan CNSS (Centre for National Security Studies) yang didukung TNI AU menyelenggarakan suatu seminar air power yang khusus mengkaji organisasi angkatan udara yang unity of command.
Kegiatan seminar tersebut mengundang para pembicara dari angkatan udara Amerika Serikat, Australia, dan Singapura untuk mendapatkan beberapa masukan yang berkaitan dengan bagaimana peran angkatan udara modern di masa depan.

Sementara pembicara dari dalam negeri akan melibatkan pembicara dari kalangan akademikus (diwakili dari UI), CNSS, PPAU, dan TNI AU.
Mengapa TNI AU membahas tentang organisasi angkatan udara yang bersifat unity of command, apakah makna dari pembahasan tersebut, keuntungan apa yang diperoleh dengan organisasi yang unity of command, dan apakah rencana validasi organisasi tersebut juga mencerminkan organisasi angkatan udara sebagai independence of the air force sebagaimana organisasi angkatan udara di negara-negara lain?
“Air Power”
Sebagaimana organisasi angkatan udara di seluruh dunia, khususnya bagi organisasi angkatan udara di negara-negara maju, yang diawali dari pembentukan organisasi angkatan udara yang pertama di dunia, yaitu RAF (Royal Air Force), langsung menentukan sebagai organisasi yang mencerminkan independence of the air force.
Inggris menyadari benar akan bagaimana pentingnya organisasi angkatan udara yang bertanggung jawab untuk mengendalikan udara dalam rangka menjaga kedaulatan negara di udara.
Kemudian Amerika Serikat yang juga mendirikan angkatan udara pada 1947 berkat upaya yang gigih dari tokoh air power AS dari US Army, yaitu Brigadir Jenderal Billy Michell (penerbang Angkatan Darat AS), yang pada awalnya mendapat banyak tantangan namun kemudian dia dianggap sebagai the founder of the USAF.
Pembentukan organisasi angkatan udara di AS bukanlah tanpa tantangan, karena upaya keras Billy Michell membuatnya sampai diturunkan pangkatnya dan akhirnya dipecat dari US Army.
Namun kemudian AS mengakui upayanya benar dan memahami akan manfaat peran air power dan akhirnya dia dinobatkan sebagai pendiri angkatan udara AS atau yang lebih dikenal dengan USA.
Sebaliknya, dengan negara Indonesia, walaupun kelahiran TNI AU pada 9 April 1946 (lebih tua dari USAF), organisasi TNI AU masih belum mencerminkan independence air force.
Sejak 1965 di mana TNI AU pernah mengalami sejarah kelam pasca-G30S/1965 karena tragedi politik, pemerintah pada saat itu membentuk organisasi TNI yang solid dengan kebersamaan integritas yang berlangsung sampai saat ini.
Walaupun kita menyadari perkembangan air power adalah seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi, karena “air power merupakan product of tehnology”, perkembangan organisasi TNI AU sampai saat ini masih belum mencerminkan organisasi yang dikenal dengan sebutan independence of the air force karena masih bercermin pada upaya kebersamaan integritas yang tinggi.
Karena itu, perkembangannya sampai saat ini, organisasi TNI AU masih belum mencerminkan unity of command. Akibatnya, peran yang harus dilakukan juga belum bisa berkembang sesuai dengan tugas pokok yang harus diemban dan sifat-sifat air power juga belum terkomodasi terhadap sifat inti air power, yaitu high, speed, and, range (ketinggian, kecepatan, dan jarak jangkau).
Untuk itu TNI AU sangat berharap tanpa melepaskan diri dari soliditas integritas yang tinggi terhadap angkatan lain, peran air power harus pula muncul pada rencana validasi organisasi TNI AU di masa depan.
Terbang Tinggi dan Jauh
Air power memiliki kekhasan yang ternyata berbeda apabila dibandingkan, baik dengan land power maupun maritime power. Kekhasan air power tersebut, pertama karena mampu terbang tinggi yang tidak dimiliki baik oleh land power maupun maritime power.
Kedua, mampu terbang dengan kecepatan tinggi, bahkan mampu melebihi kecepatan suara. Ketiga, mampu terbang dengan jarak yang sangat jauh (karena selain mampu terbang dengan cepat juga muatan bahan bakarnya bisa ditambah).
Dari ketiga kekhasan inti tersebut akan berdampak pada kemampuan, yaitu (1) control of the air, (2) precision strike, (3) precision engagement, (4) rapid force projection, dan (5) information exploitation.
Dari kelima kekuatan inti tersebut, kekuatan yang pertamalah yang akan dibahas pada seminar air power pada Selasa (10/4) di Executive Club, Persada, di Halim Perdanakusuma. Tema seminar air power tersebut adalah “Roles, Command, and Control of the Air Force in Modern and Irregular War”.
Para pembicara dari Singapura, Col Lim Tuang Liang, Head of Plans RSAF, menyampaikan topik “Strategies for full Spectrum Air Operations”, pembicara dari APDC (Air Power Development Centre), Australia, Dr Sanu Kainikara menyampaikan topik tentang “Air Power in Irregular War”, dan pembicara dari AS, Mr Mike McSpadden, Chief F-16 Engineer, menyampaikan topiknya tentang “The Refurbished RDAF F-16s for TNI AU”.
Inti dari sesi pertama ini para peserta seminar diberikan gambaran tentang bagaimana strategi dari air power yang memiliki kekhasan sehingga mampu melaksanakan semua spektrum operasi udara, bahkan mampu melaksanakan perang secara tidak reguler.
Pada sesi kedua, ada empat pembicara dari dalam negeri, yaitu (1) Dr Andi Widjajanto mewakili kalangan akademikus, (2) Dr Kusnanto Anggoro dari CNSS, (3) Marsdya TNI (Purn) Wrensiwiro dari PPAU, dan (4) Marsma TNI Simamora dari TNI AU.
Topik pada sesi kedua ini khusus membahas potensi yang akan mengancam wilayah kedaulatan Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia sehingga diperlukan peran khusus dari air power.
Untuk itu diperlukan suatu organisasi yang bersifat unity of command, untuk bisa diterapkan bagi organisasi TNI AU yang sesuai dengan makna UU No 3/2002 tentang pertahanan negara dan UU No 34/2004 tentang TNI.
Hasil kajian dari rencana validasi organisasi TNI AU tersebut termasuk organisasi Kohanudnas (Komando Pertahanan Udara Nasional) yang selama ini berada pada garis komandonya Panglima TNI (bukan pada garis komandonya Kasau).
Hal ini termasuk organisasi yang bukan mencerminkan unity of command yang diharapkan di masa depan. Pembahasan seminar air power kali ini dimaksudkan sebagai upaya agar TNI AU di masa depan mampu mewujudkan organisasi yang mencerminkan “the first class air force”.
Dengan demikian, peran air power yang dimiliki TNI AU diharapkan mampu memunculkan kekhasannya dan di kemudian hari juga mampu meningkatkan kemampuan information exploitation (air recconaisance, air surveillance, dan air intelligence).
Dengan demikian TNI AU di masa depan akan mampu mengakomodasikan hukum udara dan ruang angkasa yang sampai sekarang dinilai masih sangat lemah. Selain itu diharapkan peran TNI AU dalam menjaga kedaulatan negara akan dapat diwujudkan secara optimum untuk dapat memiliki detterence power yang andal. Bravo TNI AU dan semoga TNI AU tetap jaya di udara. (Sumber: Sinar Harapan , 9 April 2012).

KEPALA STAF ANGKATAN UDARA (KASAU) RAIH GELAR MASTER DI UPN "VETERAN" JAKARTA

LANUD HALIM PERDANAKUSUMA (17/4),- Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia, MM, CDSS., menjadi salah satu wisudawan Universitas Pembangunan Nasional (UPN) "Veteran" Jakarta dengan meraih Gelar Master, di gedung SMESCO, Rabu (16/4).

Tesis dengan judul "Peran Seleksi Dalam  Menyiapkan SDM Pertahanan Yang Profesional (Studi Kualitatif Lulusan Akademi Angkatan Udara)," menghantarkan Kasau meraih gelar Master dalam Ilmu Manajemen Pertahanan.

Kasau mendeskripsikan dalam tesisnya bahwa rekrutmen dan seleksi Karbol AAU merupakan salah satu fungsi pembinaan personil (SDM) TNI AU yang mempunyai peran sangat strategis dalam mempersiapkan dan menyediakan sumber daya manusia yang sesuai dengan kebutuhan organisasi TNI AU.

Disamping itu kegiatan rekrutmen dan seleksi Karbol AAU didahului dengan kegiatan perencanaan sumber daya manusia berupa penentuan rencana kebutuhan SDM Perwira  TNI AU, khususnya Perwira lulusan AAU. Hal ini berarti bahwa kegiatan rekrutmen dan seleksi Karbol AAU sudah didasarkan pada rencana  kebutuhan SDM TNI AU.

Turut menjadi Wisudawan Mayjen TNI Pandu Wibowo, S.E (Pangdam I/Iskandar Muda), Laksdya TNI (Purn) M. Jurianto, S.E (Rektor Universitas Hang Tuah) Surabaya, Marsma TNI Deri Pemba Syafar (Staf Khusus Kasau), dan Brigjen TNI Ryanto Edyono (Dirdik Sesko TNI).

Wisuda ke-52 Tahun Akademik 2013/2014 UPN "Veteran" Jakarta meluluskan 652 wisudawan terdiri dari: Program D-III 7 (tujuh) orang, Program S-1 444 orang, Program Profesi Dokter 101 orang, dan Program Pasca Sarjana 100 orang.

Lulus terbaik dengan nilai IPK tertinggi diraih Bondhan Dewayani dengan IPK 3,97 dari Progdi S-1 Akutansi Fakultas Ekonomi, dan S-2 predikat IPK tertinggi diraih Anjariah Dwi Astuti, SE., dengan IPK 3,97 dari Progdi S-2 Magister Manajemen, serta sebagai Wisudawan Termuda diraih Nabila Ery Carrera dengan IPK 3,64 Progdi S-1 Akutansi Fakultas Ekonomi yang saat ini berusia 19 tahun 8 bulan.

SELAMAT DAN SUKSES KEPADA

WISUDAWAN/TI UPN “VETERAN” JAKARTA

UPN  “Veteran” Jakarta pada tanggal 16 April 2014 melaksanakan Wisuda Ke – 52, Ahli Madya, Sarjana, Dokter dan Magister periode semester ganjil tahun akademik 2013/2014  bertempat di Gedung SMESCO Jl. Gatot Subroto Jakarta Selatan.


Pada periode wisuda ke-52 ini, UPN “Veteran” Jakarta berhasil meluluskan mahasiswa sebanyak 652 orang yang terdiri dari : 7 orang lulusan Ahli Madya, 444 orang lulusan Sarjana, 101 orang lulusan Profesi Dokter dan 100 orang lulusan Magister. 

Dari 652 orang lulusan periode ini, 17 orang diantaranya  lulusan terbaik yaitu lulusan yang memperoleh nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi dan masa studi lebih cepat dibandingkan lulusan lainnya.

SOSIALISASI DAN UNDANGAN PRA KONGRES DAN KONGRES ALUMNI UPNVJ 2014

PRA KONGRES IKATAN ALUMNI UPNVJ akan dilaksanakan pada Hari/Tanggal : Sabtu – Minggu / 3-4 Mei 2014, Tempat : WISMA TNI-AU MULYASARI – CISARUA BOGOR, Jalan Raya Puncak km.80 Bogor Jawa Barat 16750. Perwakilan : 2 (dua) Wakil per Alumni Jurusan, dengan Agenda :
  • Konsolidasi Majelis Alumni UPNVJ untuk menyelenggarakan Kongres Alumni UPNVJ.
  • Pleno Materi Kongres yaitu Anggaran Dasar (AD), Garis Besar Haluan Program (GBHP) dan Penetapan Komisi Pemilihan Ketua Ikatan Alumni dan Sekretaris Jenderal (Sekjen).
  • Penelitian Khusus (Litsus) Calon Ketua dan Sekjen Ikatan Alumni UPNVJ.
KONGRES IKATAN ALUMNI UPNVJ akan dilaksanakan pada Hari/Tanggal : Sabtu – Minggu / 10-11 Mei 2014, Tempat : BUPERTA CIBUBUR JAKARTA TIMUR, Telp. +62 21 844 4948, +62 21 844 5449, +62 21 844 5850. Perwakilan : 3 (tiga) Wakil per Alumni Jurusan, dengan Agenda :
  • Paripurna Materi Kongres yaitu Anggaran Dasar (AD), Garis Besar Haluan Program (GBHP) dan Penetapan Komisi Pemilihan Ketua Ikatan Alumni dan Sekretaris Jenderal (Sekjen).
  • Laporan Pertanggungjawaban Kepengurusan IKA UPNVJ tahun 2011-2014.
  • Pemilihan Ketua dan Sekjen Ikatan Alumni UPNVJ.
UNTUK PENDAFTARAN UTUSAN PERWAKILAN JURUSAN :
  • DODI ILHAM (0852 1596 9911)
  • FAJAR BASUKI (0813 1118 6232)

SOURCE : SOSIALISASI DAN UNDANGAN PRA KONGRES DAN KONGRES

Rabu, 09 April 2014

Krisis Ukraina, Sadarkan Indonesia Pentingnya Kesadaran dan Wawasan Geopolitik


Di akhir tahun 2010 dan kemudian memasuki tahun 2011 tepatnya di masa-masa awal pembentukan Ikatan alumni UPNVJ, saya dengan beberapa kawan alumni di antaranya Fauzi Abdillah, Dodi Ilham dan Muhammad Syahreza, pernah membicarakan tentang aplikasi Global Furute International, yaitu aplikasi untuk mengumpulkan data trend kawasan untuk membuat data trend keamanan kawasan dan global di masa yang akan datang, yang akan diperkenalkan melalui Seminar Internasional yang berharap dapat diprakarsai oleh ALumni UPNVJ. Namun karena berbagai keterbatasan kondisi, utamanya adalah kesibukan para alumni maka harapan itu belum bisa terwujud.

Maksud dari rencana di atas adalah untuk mengkontribusikan kepada bangsa dan negara bahwa betapa pentingnya kesadaran wawasan geopolitik yang sementara ini masih menjadi pemahaman di kalangan tertentu saja, untuk kemudian rencananya mencoba untuk memberikan informasi seluas-luasnya kepada masyarakat Indonesia melalui Seminar Internasional tersebut. Tinjauan dari pihak UPN Veteran Jakarta dan Alumninya tentu adalah tinjauan kampus hijau yang menjadi bagian untuk berperan serta dengan kontribusinya sebagai IKON kampus pertahanan di negeri tercinta ini.

Hingga akhirnya sebuah lembaga yang bernama Global Future Institute akhir-akhir ini sedang gencar mengkampanyekan wawasan global berkait dengan stabilitas kawasan utamanya di idang politik dan ekonomi. Global Future Institute (GFI) telah meluncurkan edisi kelima jurnal berkalanya, The Global Review Quarterly dengan mengangkat tema: Gagalnya Revolusi Warna di Ukraina. Yang kemudian dilanjutkan dengan diskusi terbatas yang diikuti oleh beberapa elemen strategis baik dari jajaran birokrasi pemerintahan, perguruan tinggi, organisasi massa, kamar dagang dan industri (KADIN), maupun dari kalangan mahasiswa.

Dalam kata pengantar diskusi, Direktur Eksekutif GFI Hendrajit menggarisbawahi dua hal penting. Pertama, Indonesia sebagai bagian integral dari berbagai elemen strategis bangsa, mutlak perlu menyimak dan mengkaji berbagai faktor dan dinamika politik yang berkembang, seperti kondisi di Ukraina.

Kedua, dengan menarik hikmah dan pelajaran dari kasus Ukraina, khususnya dengan tumbangnya Presiden Viktor Yanukovich sebagai akibat dari konspirasi antara AS-Uni Eropa dan partai-partai oposisi di Ukraina, maka betapa pentingnya bagi suatu negara untuk memahami dan mengenali nilai strategis wilayah geopolitiknya. Sebab jika tidak, lanjut Hendrajit, maka sejatinya kita sedang membuka pintu yang seluasnya kepada berbagai kepentingan asing, untuk membangun dan menanamkan lingkup pengaruhnya di bumi nusantara.

Pandangan Hendrajit dengan serta merta diperkuat oleh Dr Santos Winarso Dwiyogo, Kepala Divisi Hubungan Bilateral Hubungan Internasional Kantor Sekretariat Wakil Presiden RI, yang diundang secara khusus oleh GFI sebagai pembicara. Menurut Dr Santos, sebagai bukti betapa pentingnya sebuah negara memahami nilai strategis wilayah geopolitiknya, hal itu telah dibuktikan secara nyata oleh Rusia, dalam mengantisipasi campur tangan AS dan Uni Eropa dalam penggulingan Presiden Yanukovich.

“Kalau dulu teori-teori geopolitik yang bertumpu pada McKinder, Alfred Mahan dan Nickolas Spike dimanfaatkan oleh Amerika dan Inggris untuk mengepung Rusia dan melemahkan Jerman yang ketika itu merupakan musuh dari AS dan Inggris, maka sekarang justru sebaliknya. Rusia lah yang justru memanfaatkan teori-teori geopolitik para pakar tersebut untuk memperkuat kepentingan strategis negara beruang merah tersebut.”

Dengan kata lain Dr Santos hendak menegaskan bahwa teori-teori geopolitik Mckinder dan Mahan yang menekankan betapa pentingnya menguasai Heartland (Timur Tengah dan Asia Tengah) agar bisa menguasai dunia, sekarang Rusia telah menerapkan teori geopolitik tersebut untuk membendung pengaruh AS dan Uni Eropa di kedua kawasan tersebut.

Kita lihat bagaimana Rusia dan Cina, sejak 2001 lalu, membuat persekutuan strategis Shanghai Cooperation Organization (SCO) yang pada hakekatnya ditujukan untuk membendung pengaruh AS di kawasan Asia Tengah.

Nampaknya, pentingnya membangun kesadaran dan wawasan geopolitik, isu utama yang mencuat dalam forum diskusi tersebut. Entjeng Shobirin, Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), bahkan memandang kasus Ukraina ini agar menjadi bahan pelajaran berharga bagi pemerintah dan masyarakat Indonesia.

“Menurut saya dengan mengkaji dan mendalami kasus Ukraina, pemerintah dan berbagai elemen masyarakat Indonesia sudah saatnya menyadari betapa pentingnya memperjelas orientasi kebijakan politik luar negeri RI yang bebas dan aktif, sehingga kejelasan politik luar negeri yang bertumpu pada kesadaran dan wawasan geopolitik kita, pada perkembangannya akan memperjelas peta permasalahan yang dihadapi oleh kita sebagai bangsa baik kini maupun kelak,” begitu ungkap Shobirin.

Senada dengan GFI, Entjeng Shobirin secara khusus menaruh keprihatinan besar terhadap lemahnya kewaspadaan nasional dari beberapa institusi kenegaraan kita. Maka terkait dengan tema bahasan yang digelar oleh GFI, Shobirin menyarankan agar dalam kajian-kajian GFI mendatang, untuk mengangkat sebuah tema yang cukup strategis: SKENARIO DISINTEGRASI NASIONAL.

Dr Wirawan, anggota Komite Rusia di Kamar Dagang dan Industri (KADIN), menggarisbawahi tiga hal penting.

Pertama, bersepakat dengan pandangan pada forum diskusi bahwa kemampuan Rusia dalam menghadapi dan menyikapi perkembangan di Ukraina pasca kejatuhan Yanukovich dengan menggerakkan pasukannya ke Crimea, telah mempertunjukkan kepada dunia internasional betapa Rusia sangat memahami dan mengenali kekuatan wilayah geopolitiknya maupun tujuan-tujuan tersembunyi dari negara-negara rivalnya seperti AS dan Uni Eropa, untuk menguasai dan membangun lingkup pengaruhnya di Ukraina.

Keputusan Presiden Vladimir Putin untuk menguasai Crimea yang wilayahnya berada dalam kedaulatan Ukraina, membuktikan kemampuan Rusia membaca dan mengenali nilai strategis wilayah geopolitik Crimea terkait kepentingan strategis Rusia dalam melawan skenario pengepungan AS dan Uni Eropa melalui Ukraina. Itulah sebabnya Skenario Revolusi Warna yang coba dimainkan dengan mendukung partai-partai oposisi menggulingkan Yanukovich, pada akhirnya justru jadi titik balik bagi Amerika di Ukraina. Semula sepertinya akan menang, ternyata akhirnya akan menuai kekalahan.

Kedua, Wirawan mendesak pemerintah Indonesia agar menjalin hubungan yang lebih erat dengan Rusia. Karena menurut Wirawan, berdasarkan berbagai informasi yang dia serap ketika berkomunikasi dengan berbagai elemen strategis Rusia, saat ini Rusia memandang Indonesia sebagai negara sahabat. Bahkan setingkat lebih tinggi dari sekadar sahabat. Jadi menurut Wirawan, yang saat ini juga aktif sebagai salah satu pengurus Persatuan Putra-Putri Purnawirawan Angkatan Udara (P3AU), inilah momentum bagi Indonesia dan Rusia untuk menjalin hubungan yang semakin erat di semua bidang.

Aspek ketiga yang digulirkan oleh Wirawan adalah soal Papua. Belajar dari kasus Ukraina, pemerintah Indonesia sebaiknya memperhatikan betula soal Papua. Karena gerakan untuk meng-internasionalisasi Papua di forum-forum internasional, semakin gencar dilakukan.

Pentingnya Indonesia mewaspadai perkembangan di Papua, juga didukung oleh Entjeng Shobirin. Karena menurut Entjeng, Gerakan Papua Raya yang semakin gencar dikumandangkan oleh elemen-elemen OPM(Organisasi Papua Merdeka), pada perkembangannya bisa menginspirasi Gerakan Separatis Dayak di Kalimantan Barat.

Informasi lapangan yang disampaikan Entjeng Shobirin nampaknya seiring dengan gagasan yang dia lontarkan sebelumnya agar GFI mengangkat tema SKENARIO DISINTEGRASI NASIONAL dalam kajian-kajian khususnya ke depan, baik melalui jurnal berkala maupun di situs the global review.

Karena itu Shobirin menyarankan agar melalui GFI, pemerintah Indonesia perlu didesak agar memperjelas arah dan orientasi kebijakan luar negerinya karena dengan begitu kepentingan nasional RI bisa terpetakan dengan jelas, sehingga kepentingan nasional menjadi konkrit di mata masyarakat.

Usmar Ismail, Wakil Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Dr Mustopo Beragama, merasa perlu mengingatkan forum diskusi bahwa perkembangan yang terjadi di Ukraina sangat menggelisahkan bagi kita di Indonesia. Karena itu Usmar mengingatkan agar Rekomendasi Rand Corporation yang pernah diajukan kepada mantan Presiden Bill Clinton pada 1998 agar Indonesia dibagi jadi 7 bagian, harus tetap menjadi dasar bagi para pemangku kepentingan nasional (stakeholders) politik dan keamanan nasional Indonesia, untuk memperkuat kewaspadaaan nasional Indonesia.

Seruan Entjeng Shobirin dibenarkan oleh Kepala Sub-Direktorat Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (KESBANGPOL) Kementerian Dalam Negeri Bachtiar, yang merasa perlu menegaskan bahwa masih banyak aparat-aparat birokrasi pemerintahan yang menaruh perhatian besar dalam pengembangan kesadaran dan wawasan geopolitik. Dan Kementerian Dalam Negeri khususnya KESBANGPOL, terbuka untuk ikut serta dalam program penguatan kesadaran geopolitik tersebut. Dan dalam hal ini, mengapresiasi langkah-langkah yang sudah dirintis oleh teman-teman yang tergabung dalam GFI.

Menanggapi Entjeng, Wirawan dan Bachtiar, Dr Santos mengajukan beberapa usulan menarik. terkait Gerakan Sadar Geopolitik. Antara lain dengan:
  1. Membuat Geopolitik Media untuk menginformasikan apa dan bagaimana Indonesia.
  2. Reorientasi Kebijakan Pertahanan/Keamanan yang bertumpu pada Takdir Geopolitik Kita yang berbasis Maritim/Kelautan.
  3. Perlunya Penguataan Indoensian Overseas (Sebagai komunitas intelijen Indonesia di luar negeri).
  4. Menaruh perhatian khusus pada Laut Cina Selatan sebagai Titik Pusat Konflik Global.
  5. Reorientasi Kebijakan Pangan dan Energi.
  6. Penguatan Fungsi Birokrasi
  7. Penguatan Pendidikan Tinggi dan Studi Sejarah Indonesia
  8. Penguatan Otonomi atas dasar Pemberdayaan Lokal.
  9. Penyelesaian Papua secara tuntas dan Mendasaar.
  10. Penguatan Kurikulum Pendidikan
  11. Peningkatan Kapasitas Industri Strategis.
Para Peserta Forum Diskusi Terbatas GFI:
  1. Dr Santos Winarso Dwiyogo. Kantor Wakil Presiden RI.
  2. Bachtiar, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kementerian Dalam Negeri.
  3. Entjeng Shobirin, Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
  4. Wirawan, Komite Rusia Kamar Dagang dan Industri (KADIN).
  5. Usmar Ismail, Wakil Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Dr Mustopo Bergama
  6. Benny Iqbal, Peneliti Senior Forum Dialog Nusantara.
  7. Igor Dirgantara, Staf Pengajar Fakultas Ilmu Politik dan Hubungan Internasional Universitas Jayabaya.
  8. Prima MA, Direktur Eksekutif Center for Energy dan Strategic Research Indonesia (CESRI).
  9. Rahmad, Yayasan ABI.
  10. Teguh Esha, Novelis dan Pegiat Seni-Budaya.
  11. Mohamad Kusairi, Pemimpin Redaksi Majalah Energi Indopetro.
  12. Santoso, Mahasiswa Universitas Bung Karno.
  13. Ridwan, Mahasiswa Universitas Mustopo
  14. Teuku Wildan, Universitas Mustopo.
  15. Mega Prativi, Mahasiswi Universitas Mustopo.
  16. Hafdal Syahputra, Mahasiswa Universitas Mustopo.
  17. Malinda D, Mahasiswi Universitas Indonesia dan Pengurus Indonesian Student Association for International Studies (ISAFIS).
  18. Claudia RA, Mahasiswi Universitas Indonesia dan ISAFIS.
  19. Dewi Larasati, Universitas Indonesia dan ISAFIS.
  20. Hernizar Rahman, Mahasiswa Universitas Indonesia dan ISAFIS.
  21. Zidny Ilman, Mahasiswa Universitas Indonesia dan ISAFIS.
  22. Amang, Jaringan Relawan Kemanusiaan (JRK)
  23. Rusman Rusli, Direktur Korporasi GFI.
  24. Ferdiansyah Ali, Direktur Program GFI.
  25. Hari Samputra Agus, Anggota Dewan Pendiri GFI.
Penulis : Tim Redaksi The Global Review plus.

Senin, 24 Maret 2014

UNDANGAN RAPAT ORGANIZING COMMITTEE KONGRES ALUMNI UPNVJ 2014

Nomor : A2-003 / U-IKA / III / 2014
Hal : UNDANGAN RAPAT ORGANIZING COMMITTEE KONGRES ALUMNI UPNVJ 2014

Kepada Yth.
ANGGOTA ORGANIZING COMMITEE
KONGRES ALUMNI UPNVJ 2014
di Tempat

Assalamualaikum wr. wb.
Menindaklanjuti hasil rapat Pembentukan Panitia Kongrea Alumni UPNVJ 2014 pada hari selasa tanggal 18 Maret 2014, yaitu dengan terbentuknya Organizing Committee (OC) dengan komposisi sesuai Notulen Rapat adalah sebagai berikut :

Pembentukan Organizing Committee (OC) :
  1. Ketua OC: Dody Ilham (Kedokteran)
  2. Anggota OC: Suparwo (Komputer), Ade Andika (Hukum), Kholid (Atevet), Ukie fajar (Bank), Ferizal (Hukum), Soerya Dharma (Akuntansi), Irmalia (Bank), Doni HP (Bank), Dhita (Bank).
  3. Catatan :
  • Komposisi keanggotaan OC agar disampaikan kepada alumni yang tidak hadir dalam rapat untuk dimintakan kesanggupanya.
  • Komposisi keanggotaan OC masih perlu ditambah/masih menerima keanggotaan panitia untuk mengoptimalkan kerja kepanitiaan OC.
  • Kepanitiaan OC agar mempublikasikan secara masif.
Maka pertama-tama Pengurus IKA UPNVJ bermaksud mengundang Rapat Organizing Committee (OC) yang akan diselenggarakan pada :

Hari/Tanggal : KAMIS, 27 MARET 2014
Pukul : 18:30 WIB s/d 21:00 WIB
Tempat : RUANG SEKRETARIAT ALUMNI KAMPUS PONDOK LABU JAKARTA SELATAN

Dimohon kehadiranya TEPAT WAKTU agar efektif dan efisien..

Jakarta 23 Maret 2014
Hormat kami,

SETIA GUNAWAN, SE, MM
SEKJEN IKA UPNVJ






UNDANGAN RAPAT STEERING COMMITTEE KONGRES ALUMNI UPNVJ 2014

Nomor : A2-002 / U-IKA / III / 2014
Hal : UNDANGAN RAPAT STEERING COMMITTEE KONGRES ALUMNI

Kepada Yth.
ANGGOTA STEERING COMMITEE
KONGRES ALUMNI UPNVJ 2014
di Tempat

Assalamualaikum wr. wb.

Menindaklanjuti hasil rapat Pembentukan Panitia Kongrea Alumni UPNVJ 2014 pada hari selasa tanggal 18 Maret 2014, yaitu dengan terbentuknya Steering Committee (SC) dengan komposisi sesuai Notulen Rapat adalah sebagai berikut :

Pembentukan Steering Committee :
  1. Ketua SC: Bambang Heda (Komputer)
  2. Anggota SC: Tomy Patria (Perkapalan), Setia Gunawan (Akuntansi), Deny Lesmana (Atevet), Kusumardi Subroto (Atevet), Komar (Komputer), R. Prijambodo (Kedokteran), Popon Lingga Geni (Manajemen), Reza Pahlevi (Mesin), Agung Priyambudi (Akuntansi), Himawan (Ikateks), Yoosca (Ikatik).
  3. Catatan : Komposisi keanggotaan SC agar disampaikan kepada alumni yang tidak hadir dalam rapat untuk dimintakan kesanggupanya.
Maka pertama-tama Pengurus IKA UPNVJ bermaksud mengundang Rapat Steering Committee (SC) yang akan diselenggarakan pada :

Hari/Tanggal : RABU, 26 MARET 2014
Pukul : 18:30 WIB s/d 21:00 WIB
Tempat : RUANG SEKRETARIAT ALUMNI KAMPUS PONDOK LABU JAKARTA SELATAN

Dimohon kehadiranya TEPAT WAKTU agar efektif dan efisien..

Jakartya, 23 Maret 2014

Hormat kami,

SETIA GUNAWAN, SE, MM
SEKJEN IKA UPNVJ