SPECIAL

Senin, 03 Maret 2014

Rencana Launching Buku : Mengelola Keuangan Untuk Meraih Kursi - Panduan Perencanaan Keuangan Untuk Politisi, Oleh Alumni 1993 UPNVJ.

PROFILE PENULIS

Pria kelahiran 13 Januari 1974 ini, sejak 2006 telah berkecimpung di dunia konsultan politik dan kini menjadi Direktur PT. Jarinusa dan CEO PT. Konsep Berdikari Indonesia, lembaga konsultan politik. Karir awalnya di Lingkaran Survei Indonesia (LSI) dalam kurun waktu 2006-2008, sebagai spesialis monitoring dan evaluasi (Monev) di beberapa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Indonesia.

Selepasnya, Deni berlabuh di PT. Indobarometer selama lima tahun (2008-2013) sebagai Manager Campaign. Posisinya ini, yang membuat dirinya dekat dengan para politisi.   Kemampuan mantan aktivis ‘98 dan Mantan Ketua Senat Atevet, UPN Veteran Jakarta ini dalam merancang strategi pemenangan kampanye, mengantarkan dirinya lebih memahami kehidupan dan strategi politisi di kompetisi politik. Karenanya, Deni memutuskan pada 2013 mendirikan lembaga konsultan politik dan keuangan bernama Jarinusa.

Selain dunia politik, Deni juga berkecimpung dalam dunia perencana keuangan. Belajar bersama pakar ekonomi mikro dan keluarga Aidil Akbar Madjid. Dunia itu membuat Deni memahami bagaimana melakukan perencanaan dan pengelolaan keuangan dengan tepat dan strategis. Tentunya, bagi pada politisi.

Deni dapat dihubungi melalui :
e-Mail : denilesmana74@yahoo.com , denilesmana@jarinusatraining.com.
Website : www.jarinusatraining.com

SEKAPUR SIRIH
Syukur Alhamdulillah, saya haturkan kepada Allah SWT atas karunia-Nya buku pertama ini bisa diterbitkan. Kehadiran buku ini, merupakan bagian dari kegelisahan saya melihat fenomena para politisi, yang sedang berjuang keras untuk meraih kursi di tahun politik 2014 ini.

Sebagai seorang yang bergelut dalam bidang konsultan politik juga perencana keuangan. Saya menyadari ada fenomena menarik dan menggelisahkan hati dan pikiran saya. Yaitu fenomena banyaknya para politisi yang ingin meraih kursi kekuasaan , demi mewujudkan cita-cita politiknya, hanya bermodal nekat.

Nekat, memang menjadi modal dasar seseorang untuk meraih cita-cita atau keinginannnya. Tapi nekat juga yang bisa menjerumuskan seseorang, pada keterpurukan berbahaya dalam hidupnya. Saya teringat pada kisah Pemilu 2009 yang diberitakan di media massa, ada 23 kasus calon anggota legislatif (Caleg) tingkat DPRD Kabupaten/Kota yang mengalami gangguan jiwa. Bahkan beberapa melakukan tindakan bunuh diri.

Pada Pemilu 2014, sebelum pesta politik digelar pada 9 April 2014. Beberapa media massa, sudah memberitakan beberapa rumah sakit di Kota Banjar Jawa Barat, Bogor, Yogyakarta, Malang, Bandung dan beberapa daerah lainnya sudah mempersiapkan ruangan khusus bagi pada caleg yang mengalami gangguan jiwa setelah 9 April.

Karenanya, bagi saya, kenekatan seseorang untuk mencapai keinginannnya harus diselarakan dengan perencanaan yang tepat. Perencanaan tersebut, tidak hanya pada perencanaan strategi politik saja, tapi juga perencanaan keuangan.

Mengapa? Karena bila keuangan tidak terencanakan dengan baik, maka modal nekat itu yang akan menjerumuskan para politisi dalam jurang keterpurukan. Uang yang habis dan beban hutang yang banyak ketika tidak terpilih, yang menjadi faktor terbesar politisi mengalami gangguan jiwa.

Buku ini hadir, untuk mengungkapkan kegelisahan sekaligus saran saya kepada para politisi, untuk melakukan perencanaan yang tepat sebelum terjun dalam kompetisi.  Beberapa hal yang saya coba kuliti adalah, bagaimana seorang politisi harus dapat membagi pengelolaan keuangan untuk keluarga dan pemenangan. Juga bisa mempersiapkan modal keuangan dengan semaksimal mungkin, untuk bisa menggerakkan mesin pemenangan.

Hal penting lainnya adalah, bagaimana politisi dapat mengelola keuangan dengan baik, mengelola hutang dan memahami profil resiko pada keuangannya. Juga mengetahui, berapa alokasi budget untuk pemenangan. Sehinga para politisi dapat terhindar, dari kesalahan fatal bila menghadapi situasi buruk dalam kompetisi politik yang dijalaninya.

Pada akhirnya, buku ini saya persembahkan untuk orang-orang tercinta di kehidupan saya yaitu, emak (ibu) Rahmawati dan Bapak (Alm) Dadi Kusnadi tercinta. Kekasih hidup yang selalu menjadi pendorong semangat, tak lain adalah istri tercinta Nani Suwarni. Anak-anak yang menjadi pelita hidup, Syifa Aliyya Rahmah Lesmana dan  Syahriel Azwar Rayhan Lesmana.

Ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada  Chairman IARFC Indonesia Aidil Akbar Madjid, MBA,MNLP,CFE,CFP,CH,CHt,RIFA,RFC., yang juga Independent Financial Advisor serta pakar ekonomi Mikro dan  keluarga. Kepada CEO IARFC Indonesia Lisa Soemarto, MA, RIFA, RFC., Giri Sulandar CI,QFP, RPP. Kepada Muhamad Nur Mekah selaku pengarah tulisan, Maimun Rawi (Emon) sebagai desainer buku.

Kepada mereka yang telah memberikan kata pengantar dalam buku ini, yaitu CEO Lingkaran Survey Indonesia (LSI) Denny JA, Direktur Indo Barometer M. Qodary dan masih banyak yang lainya.

Serta kepada teman-teman di Jaringan Nusantara (Jarinusa), dan kawan-kawan lainnya yang telah membantu dalam penerbitan buku ini. saya ucapkan terima kasih sebesar-besarnya.

Deni Lesmana


0 comments:

Posting Komentar